Namun, benarkah orang perlu memakai deodorant? berikut beberapa fakta mengenai deodorant yang mungkin perlu diketahui. Sehingga sugesti tidak membentuk bahwa kita memerlukan produk ini sepanjang masa.
Deodorant dan antiperspirant tidak mencegah keringat
Deodorant lebih berfungsi menyamarkan bau badan dengan wangi parfumnya, namun tidak membuat ketiak jadi kering dan keringat.
Sementara antiperspirant bisa berguna mencegah keringat berlebih. Bahan aktif alumunium mampu menahan keringat yang hendak keluar dengan mengembalikan keringat kedalam tubuh.
Deodorant Perempuan dan laki-laki sama saja
Pada dasarnya bahan aktif deodorant laki-laki dan perempuan sama saja. Yang membedakan hanya pada aroma yang disesuaikan dengan kepantasan laki-laki dan perempuan.
Aroma deodorant pria lebih pada wangi maskulin, sementara perempuan dibuat yang lebih lembut.
Baca juga
Aroma parfum yang wanginya tahan lama
merk parfum aroma vanilla
Membuat Tubuh Jadi Kebal
Setelah lama memakai deodorant merk tertentu, tiba-tiba merasa tidak ada lagi efeknya dan membuat tubuh mengeluarkan bau badan. Hal itu karena tubuh bisa membuat kekebalan pada satu deodorant, sehingga bila dipakai dalam waktu lama (sekitar 6 bulan) tak memberi efek lagi.
Berhubungan Dengan Kanker
Memang masih banyak yang memperdebatkan mengenai hal ini. Ada sebagian yang menghubungkan deodorant dengan meningkatnya resiko kanker, karena bahan aluminium untuk mencegah keringat dapat memberi efek terhadap hormon estrogen yang pada kondisi tertentu dapat meningkatkan pertumbuhan sel kanker. Penelitian mengenai hal ini terus dilakukan dan memacu berbagai produsen deodorant mengeluarkan produk deodorant berbahan alami.
**
Diluar itu semua, sebenarnya tubuh manusia mampu mendetok sendiri, mengeluarkan racun penyebab bau badan. Dengan begitu, ketika orang berhenti menggunakan deodeorant berarti tidak masalah. Terutama bagi orang yang sudah melewati masa puber. Ketika masa puber, bau badan akan sangat terasa karena pengaruh hormonal.
