\

Pages

Thursday, January 22, 2015

Mengatasi Efek Negatif Mie Instan

Kalau lagi lapar plus cuaca dingin enaknya  makan mie instan. Merk apapun, varian rasa apa saja pasti masuk ke perut.  Apalagi  para mahasiswa anak kost serta  kaum urban yang tinggal jauh dari keluarga, makan mi rebus hampir jadi kebiasaan harian.

Pokoknya saya tahu banget kebiasaan mereka. Yang perempuan sering stok mi instan di kos-kosan, sementara yang cowok lebih sering pergi ke warkop pinggir jalan.

Kita akan membahas mengenai hal ini, terutama di sangkut pautkan dengan aspek kesehatan. Semoga jadi gambaran para pecinta mie untuk lebih waspada.

indomie rendang, sarimi

Dampak Negatif Mie Instan

Sudah terlalu sering terdengar kabar mengenai dampak  negatif  mie instant bagi kesehatan. Tapi, namanya juga manusia, kita sering berdamai dengan lidah dan perut. Sehingga seperti punya alasan untuk mengkonsumsi lagi, dan lagi.

Bahan utama pembuat  mie adalah tepung, minyak sawit, dan garam. Sementara bahan umum bubuk penyedap adalah garam, monosodium glutamat, bumbu, dan penyedap, dan gula. Itu belum termasuk bahan tambahan sebagai varian rasa.

Dari bahan itulah kemudian di temukan zat  berbahaya bagi kesehatan tubuh, diantaranya;

MSG
Monosodium glutamate (MSG), adalah zat excitotoxin, yang membuat sel-sel saraf terlalu bersemangat hingga menyebabkan kerusakan.

MSG  menyebabkan disfungsi dan kerusakan otak pada berbagai derajat, bahkan bisa memicu dan memperburuk ketidakmampuan belajar, penyakit Parkinson, Alzheimer, penyakit Lou Gehrig, dan masih banyak lainnya.   

MSG adalah obesitas mumpuni. Fakta di dukung dengan seringnya digunakan MSG digunakan untuk menggemukkan tikus dalam penelitian ilmiah. Itulah sebabnya mie instant bikin gemuk tubuh seseorang.

S78 persen MSG adalah asam glutamat bebas. Asam glutamat bebas adalah neurotransmiter sama yang digunakan oleh otak, , pankreas mata, sistem saraf, dan organ lainnya untuk memulai proses tertentu di dalam tubuh.

TBHQ
TBHQ (tertiary-butyl hydroquinone)  adalah bahan pengawet yang umum gunakan di berbagai makanan olahan. Bahan kimia tersebut berfungsi mencegah oksidasi lemak dan minyak sehingga dapat memperpanjang masa simpan makanan.

Satu gram TBHQ dapat menyebabkan gejala mual, muntah, dering di telinga, sesak napas, mengigau, , bahkan pingsan.

Menurut WHO, Kadar TBHQ yang aman untuk dikonsumsi manusia adalah pada tingkat 0 – 0,5 miligram per kilogram berat tubuh.

Natrium
Terlalu banyak mengkonsumsi natrium dapat menyebabkan penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung, stroke dan kerusakan ginjal.

Bagaimana dengan kabar mengenai mie instan mengadung lilin?
Tidak benar. Tidak ada penggunaan lilin dalam pembuataannya.


Berdamai dengan Mie Instan

Susah mengatakan tidak  pada mie instant. Produk ini mudah di temukan dimana-mana. Harganya murah, serta menawarkan  banyak varian rasa yang selalu menggugah selera. Sebutlah rasa kari ayam, soto ayam, rendang, baso, empal gentong, dan sejumlah varian lain yang pastinya akan terus di gulirkan para produsen mie merk terkenal; indomie, supermi, sarimi, mie sedaap, dll.

Karena ini perlu jalan tengah agar dapat  mengkonsumsi mie instant tanpa harus mengorbankan kesehatan. Diantaranya;

Konsumsi sewajarnya
Yang cukup  moderat adalah tidak mengkosumsi mie instant lebih dari dua bungkus per minggu. Lebih dari itu sudah masuk kategori berlebih, yang tentu saja salah satunya bisa bikin gemuk. Apalagi kalau makannya dicampur nasi, bisa-bisa badan cepat melar.

Dalam beberapa kemasan mie instant terdapat kandungan sebesar 300 kalori. Itu artinya setara dengan satu porsi nasi ukuran sedang plus lauk pauk.  Hmmm…. yang suka bikin mie rebus dua bungkus sekaligus pada mikir deh sekarang.

Mengurangi Bumbu
Tanpa bumbu  siapa yang doyan. Tapi dari bumbu itulah lebih banyak efek negatif yang timbulkan. Karena itu, dalam rangka berdamai dengan mi instant, perlu mengurangi pemakaian bumbu dari jumlah yang disediakan produsen. Misalnya setengahnya saja. Kalau kurang nendang kan bisa ditambah cabe. Enak toh. Makan apa saja kalau di di tambah cabe mentah sudah pasti nendang di lidah (versi saya loh ya haha….)

Menambahkan topping
Mie instant banyak mengandung karbohidrat namun minim akan nutrisi.  Karena ini perlu ditambah asupan protein, vitamin, mineral, dan serat. Dalam hal ini, perlu ditambahkan topping, misalnya telor, ayam, daging dan sayuran, seperti sawi tomat kol dll.

Kalau mau sedikit lebih extreme, saat memasak mie instant bisa ditambah satu sendok selai kacang atau dengan keju.


Yang Tidak Boleh Makan Mie Instan


Orang yang punya sakit mag. Mi mengandung ragi sementera bumbu mangandung lada. Dua hal itu bisa memicu sakit mag kambuh.
Penderita hipertensi. Pada bumbu banyak mengandung garam. Sehingga tidak bagus untuk penderita darah tinggi.

Baca juga ...

merk terbaik I TentangI kontakI PrivasiI SanggahanI