Arnold tetap berusaha mempertahankan pembeli dengan menggunakan mangkuk keramik yang dimiliki.. Namun sayang, tak peduli bagaimanapun dia telah bekerja keras, mencuci magkuk keramik dan melayani pembeli, tapi para pembeli capek menunggu giliran, sehingga para pembeli yang antri hendak mencari es krim di tempat lain.
Saat itulah datang seseorang yang belum dikenal. Namanya Ernest Hamwi, seorang pembuat kue yang di besarkan di Damascus, Siria. Dalam pameran itu, Stand Ernest berada di sebelah stand Arnold, menjual wafer tipis Persia yang disebutnya zalabia. Namun sayang, zalabia buatan Ernest Hamwi tak satupun ada yang membeli.
Melihat Arnold Fornachou kerepotan, Ernest Hamwi memunculkan ide kreatif: meraih zalabia hangat, menggulungnya membentuk kerucut dan membubuhinya dengan gula.
Lantas Ernest menawarkan pada Arnold. Namun, Arnold yang terus sibuk melayani pembeli tak mengerti apa yang di tawarkan Ernest.
Ketika Ernest menyendok es krim dan memasukan ke kerucut zalabia, kemudian memberikan pada pembeli yang sedang antri, serta merta Arnold mengerti apa yang dimaksud orang asing tersebut. Seketika senyum lebar menghias wajah Arnold.
Dengan segera, kedua orang yang itu kerja berdampingan. Ernest membuat kerucut yang bisa dimakan, sementara Arnold menyendokan es krim pada kerucut kue tersebut.
Arnorld dan Ernest menjadi terkenal dan menjadi bintang di pameran itu, sehingga mereka berdua di juluki World’s Fair Cornucopias
Sekarang, es krim cone ada dimana-mana. Dari harga murah yang di jajakan abang-abang keliling hingga yang mahal tersedia di hypermarket. Baca juga : harga es krim magnum di indomaret.
Makan ice cream cone, ingatlah dua orang pelaku sejarah awal mula dessert ini ; Arnold Fornachou dan Ernest Hamwi.
