\

Pages

Saturday, January 3, 2015

Hindari Kebiasaan Makan Cara Ini, (Bikin Gemuk)

Pada satu kesempatan di rumah makan, saya ngobrol sama seorang ibu. Dia cerita soal kegemarannya mengunjungi tempat-tempat makan enak. Dia bilang, selagi hidup, ingin menikmati makanan yang enak-enak. “makanya badan saya jadi gemuk gini, dek” kata si ibu tadi dalam obrolan dalam bahasa daerah.

Terlihat memang agak gemuk. Tapi karena badannya terawat jadi masih terlihat menarik. Plis deh jangan pada mikir negative. Saya masih normal bo!. Cuma ngobrol aja karena saat itu sedang bikin ulasan mengenai rumah makan itu untuk blog lokal tentang kuliner.

Lain cerita ketika saya diajak makan oleh seorang teman. Saya kaget bercampur heran ketika tiba-tiba saudaranya teman saya tadi muncul di tempat makan itu, Padahal tidak ada janji, lagi pula jarak dari tempat makan itu jauh dari rumahnya. Beda kota.

Akhirnya saya sadar ketika teman saya bilang, kalau urusan tempat makan yang enak-enak, dia memang jagonya. Pokoknya tempat makan yang enak di Jakarta depok bogor dan tangerang, dia kemungkinan tahu. Tentu bukan rumah makan elit, tapi tempat makan sederhana kelas menengah ke bawah.

Dari dua kejadian itu saya jadi sadar, ada sebagian orang mengganggap bahwa makan tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan perut. Ada faktor lain yang jadi alasan masing-masing.

Ngomongin soal makan, saya mau bahas mengenai pola makan yang salah. Dalam arti, kebiasan makan yang bisa merugikan kesehatan.

Makan dalam perjalanan
Makan di mobil dalam perjalanan, apalagi jika menyetir sendiri, tidak memberi kesempatan untuk memperhatikan apa yang di makan.  Makan cepat dan terburu-buru akan memberi  peluang untuk mengkonsumsi lebih banyak. Itu karena pikiran lebih sibuk memikirkan hal lain, sehingga tidak menyadari berapa banyak yang telah di makan.

Sebuah penlitian yang di terbitkan dalam jurnal Nature Neuroscience menyebutkan, tikus yang diberi makanan cepat saji secara teratur akan mengalami perubahan pada kimiawi otak. Tikus ini menjadi obesitas dan kehilangan kemampuan untuk menentukan apakah dia lapar atau tidak.

Makan untuk mengurangi stres
Setelah melewati hal melelahkan penuh stress, menyantap makanan kesukaan pasti luar biasa rasanya. Tapi ingat, menggunakan makanan untuk mengurangi stres adalah jalan pintas untuk meningkatkan berat badan. Ketika dilanda stres, bersantailah tanpa melibatkan makanan. Lepaskan stres dengan ngobrol dengan teman itu lebih baik dari pada mencari makanan.

Makan dengan porsi besar
Makan melebihi kebutuhan tubuh bisa terjadi di saat nonton TV. Ada juga orang yang makan berlebihan ketika merasa tertekan dan kesepian. Untuk mengendalikan porsi makan dalam jumlah besar, ketahui dulu takaran yang dianggap cukup, baru setelah itu berlatih untuk menyesuaikan. Letakkan makanan dalam piring kecil, dan duduklah di meja makan saat makan. Hindari meletakkan makanan di tempat yang mudah diraih saat sedang menonton TV.
 
Makan tengah malam
Makan dimalam hari jelang tidur akan memberi tambahan kalori yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Jika anda termasuk penganut gaya hidup kurang gerak (sedentary lifestyle) –gemar menonton TV atau berlama-lama maen game dan browsing internet, maka akan semakin banyak kalori yang tertimbun dalam bentuk lemak

Menunda makan
Ketika menunda makan, rasa lapar akan meningkat serta kadar gula darah drop. Banyak orang lantas ‘balas dendam’dengan menyantap dalam porsi besar. Lebih baik biasakan makan secara teratur, mulai dari sarapan, siang, dan malam pada waktu yang sama. 

merk terbaik I TentangI kontakI PrivasiI SanggahanI