Yang jadi catatan saya adalah mengenai parfum aroma kopi. Apa enaknya?
Mekipun saya pecinta kopi
Kopi memang mengeluarkan aroma menarik di hidung. Tapi kalau itu menempel terus dibadan, apa gak disangka tukang kopi keliling nantinya. Bukan untuk menghina tukang kopi keliling ya, cuma ngebayangin aja gitu kalau sepanjang jalan orang ngomentarin bau kopi.
Bukan tanpa alasan saya mengatakan begitu. Karena sering mengalami orang ngomentarin wangi kopi yang saya bawa, padahal kopi itu ada didalam tas.
Yang paling inget kalau habis beli kopi merk buskota di mester jatinegara, terus pulang ke depok naek kereta. Itu pasti ada saja yang nyeletuk wangi kopi.
Saya tidak tahu perkembangan perfumed aroma ini didunia, dan saya pun tidak tahu bagaimana jika parfum aroma kopi masuk pasar Indonesia. Apakah akan banyak yang suka, atau hanya akan didominasi kaum pria, atau perempuan akan ikut melirik.
Yang pasti, sebagai penikmat kopi, mungkin saya akan membeli diawal. Jika cocok ya terus. Kalau tidak enak, ya tinggalin. Meskipun wangi itu parfum mampu tahan lama seharian.